SINJAI, Jejaringnews – Bagi sebagian orang bisnis ternak ayam adalah bisnis yang menjanjikan keuntungan besar.
Seperti dua pemuda asal Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai itu. Dia adalah Saprian dan Mamang.
Dua pemuda itu justru memilih menekuni bisnis ternak ayam di kampung sendiri.
Meskipun berawal dari hobi, kini ternak ayamnya menjadi sumber penghasilan tambahan bagi dua pemuda itu.
Ternak ayam yang ia tekuni kini mampu menghasilkan keuntungan hingga jutaan rupiah.
“Awalnya kami berdua sama-sama hobi beternak ayam impor, melihat peluang dan keuntungan yang menjanjikan, jadi kami bersepakat untuk menekuni bisnis ayam impor Filipina,” ujar salah satu peternak ayam impor, Saprian kepada Jejaringnews.com, Sabtu (1/2/2025).
Saprian mengatakan, untuk harga ayam per ekor bervariasi tergantung jenis dan kondisi ayam.
“Harga anakan ayam biasanya Rp 500.000 per ekor, untuk indukan dan jantan ada yang harga Rp 3.000.000 sampai Rp 9.000.000 per ekor, intinya bervariasi tergantung jenis dan kondisi ayam,” bebernya.
Saprian menyebut, ayam-ayam yang diternak tersebut didatangkan langsung dari Filipina, dan saat ini sudah mencapai 80 ekor lebih yang ia ternak.
“Jadi jenis ayamnya itu ada beberapa varian mulai dari Pumpkin, Kanawayon, Boston Dom hingga Popeye Grey,” tambahnya.
Dari hasil penjualan turunan ayam impor Filipina ini, Saprian mengaku meraup keuntungan Rp 5.000.000 sampai Rp 10.000.000 per bulan.
“Itu sudah masuk pakan, obat-obatan dan biaya-biaya lainnya,” imbuhnya.
Sementara untuk pemasaran, dikatakan Saprian, masih mengandalkan sosial media.
“Untuk pemasaran, saat ini masih menggunakan sosial media,” cetusnya.
Dia berharap agar bisnis mereka berdua terus berjalan lancar.
“Dengan niat dan tekad yang saya miliki bersama kawan saya (Mamang-Red), semoga bisnis ini terus berjalan lancar,” kuncinya.