SINJAI, Jejaringnews – Puluhan warga Dusun Tonrong, Desa Terasa, Kecamatan Sinjai, Barat Kabupaten Sinjai, kembali melakukan pengecoran jalan secara swadaya.
Warga menyisir jalan yang dianggap membahayakan pengendara motor terutama anak sekolah di antaranya jalan berlumpur, licin dan berlubang saat musim hujan.
Jalan ini juga merupakan penghubung Kabupaten Gowa dengan Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bone, dan saat ini masih berstatus jalan Kabupaten.
Menurut pengakuan warga, jalan tersebut tak pernah tersentuh aspal, rabat beton atau hotmix.
Kondisi ini membuat warga setempat kesulitan dalam akses menuju pasar dan akses lainnya seperti anak sekolah sangat sulit untuk dilaluinya terutama saat musim hujan seperti saat sekarang ini.
Desa Terasa sendiri terdapat delapan Dusun dan beberapa di antaranya masih jalan tanah sehingga saat musim hujan warga setempat dan anak sekolah harus jalan kaki di jalan berlumpur setiap harinya saat menuju sekolah dan aktivitas warga lainnya.
Ada puluhan warga yang hadir dalam pengecoran jalan tersebut yang menggunakan alat seadanya, seperti sekop, cangkul dan peralatan lainnya.
Selain itu, warga juga turun langsung ke sungai untuk mengambil pasir dan diangkut ke titik jalan yang akan diperbaiki.
“Pengecoran jalan tersebut dipimipin langsung oleh Kepala Dusun Tonrong dan juga Anggota Badan Permusyawaratan Desa area Dusun Tonrong, beberapa Ketua RT dan RW, serta pengguna jalan tersebut” kata salah satu tokoh pemuda, Syamsul, Minggu (8/12/2024).
Syamsul mengatakan bahwa jalannya sudah puluhan tahun tidak mendapat perhatian dari pemerintah dan tidak mendapat pengecoran jalan apalagi pengaspalan.
“Yah, jalanan kami ini dari dulu tidak pernah mendapat perhatian dan tidak dicor menggunakan bantuan pemerintah apalagi pengaspalan” jelas Syamsul.
Syamsul mengaku setiap tahun mengeluh dan berharap kepada pemerintah daerah bahkan ke pemerintah pusat.
“Saya setiap tahun selalu mengeluh ke pemerintah daerah bahkan ke pemerintah pusat dan menyampaikan keluhan lewat sosial media” sambungnya.
Olehnya, Syamsul berharap agar pemerintah yang baru ini menjawab keluhannya dengan memperhatikan jalanan tersebut.
“Kami berharap agar segera diperhatikan, sehingga kami juga merasakan jalan mulus beraspal dan tidak berlumpur dengan tanah liat” harapnya.
Sekadar diketahui, aktivitas swadaya tersebut rutin dilakukan oleh warga setempat. Besar harapan mereka agar jalanannya betul-betul diperhatikan usai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dengan pemimpin yang baru terpilih.
