SINJAI, Jejaringnews – Kepala Desa Bonto, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sudirman melayangkan protes terkait usulan prioritas pertama pembangunan ruas jalan Bonto-Tangkulu, yang belum terealisasi saat Musrenbang tahun 2026 tingkat Kecamatan Sinjai Tengah.

Menurutnya, jalan yang menghubungkan Desa Bonto dengan Desa Pattongko itu sudah diusulkan sejak Musrenbang tahun 2022-2025 lalu, namun hingga memasuki Musrenbang tahun 2026, tidak juga terealisasi.

Termasuk, kata Sudirman, usulan prioritas pertama Desa Pattongko terkait pembangunan ruas jalan Sattulu-Tangkulu, juga belum terealisasi.

Sementara usulan prioritas pertama dari Desa Baru terkait pembangunan ruas jalan Banyira-Matamatae yang menghubungkan Desa Baru dengan Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan, mendapat realisasi untuk dikerjakan.

“Kenapa usulan prioritas pertama yang dari beberapa tahun diusulkan tidak mendapat perhatian, sementara tahun usulan prioritas pertama Desa Baru bersamaan tahun usulan desa kami,” kata Sudirman, Kamis (20/3/2025).

Sudirman menyebut, sudah 4 tahun lamanya usulannya tertunda, namun tahun ini harus kembali tertunda dengan dalih refocusing anggaran.

“Warga kami tidak tahu apa itu refocusing anggaran, yang mereka tunggu mana buktinya dan masalahnya sudah terlanjur dijanji untuk dikerjakan namun tidak terbukti,” bebernya.

Sudirman mengaku serbasalah, di satu sisi harus menyampaikan kebijakan pemerintah daerah ke masyarakat, namun di sisi lain aspirasi masyarakat wajib disampaikan ke pemerintah daerah.

“Pengerjaan jalan di Desa Bonto yang sudah direncanakan tidak akan terealisasi membuat masyarakat kami krisis kepercayaan kepada pemerintah daerah karena memang sudah beberapa kali dijanji,” ungkapnya.

Dia pun meminta agar masalah seperti ini tidak terkesan menjadi kebijakan yang dipolitisasi, apalagi ada satu desa yang akan dikerjakan jalannya.